11
Setelah perjuangan selama hampir satu setengah tahun untuk membawa bayi kami pulang—dimana Papa harus mencari kerja yang lebih baik agar lulus kualifikasi adopsi, Papimu juga mencari kerja tambahan; ia menjual kue! (Sebenarnya menjual kue menambah satu beban baru, kami harus mendaftarkan usaha kuliner Papimu ini agar legal dijual, untung saja ada tetangga kami yang bisa membantu kami), hingga mencari apartemen baru karena flat kami ini tidak cocok untuk ditinggali bayi—akhirnya kami merasa bisa bernafas lagi.
Perasaan hilang dan kosong itu seketika menghilang. Papa merasa kembali hidup lagi, merasa ada satu lagi alasan agar Papa terus berjuang. Papimu juga, ia tak pernah sebahagia ini. Ia adalah orang yang penuh kasih sayang, tiap titik kasih sayang ia berikan kepada dirimu.
Hanya ada Papa, Papi, dan Kakak. Putri cantikku benar-benar dikelilingi oleh cinta.
Namun cinta untukmu rupanya bertambah satu. Ketika dirimu beranjak berusia 4 tahun, Papimu memekik menangis ketika menerima sebuah email.
Tertanda dari adik perempuan Papi satu-satunya.
Bibimu.