12

“Adik perempuanku sekarang kuliah di New York!”

Itu adalah teriakan pertama Papimu kepada Papa ketika dengan berlinang air matanya, ia berlari, memeluk Papa kemudian menarik diri Papa untuk membaca surel yang masih terbuka di komputer kamar kami.

Di sana, dikatakan bahwa adik Papi sedang berada di New York, dia belajar seni di salah satu universitas swasta selama kurang lebih 3 tahun di sana.

Papa membaca dengan teliti kalimat-kalimat di surel tersebut. Mengerutkan dahi, berlinang air mata ketika Papa sudah mencapai akhir email.

“Kamu sudah baca sampai akhir surel-nya?” Tanya Papa. Papa bingung, kenapa Papimu menangis bahagia, bukannya menangis sedih dan terpukul seperti Papa.

“Belum. Aku masih terlalu senang. Aku masih belum berani baca sampai bawah,”

Dan hal yang Papa ingat setelah itu ialah Papimu meraung, seakan dunianya hancur ketika Papa berujar,

“Ayahmu meninggal karena serangan jantung. Adikmu ingin mengabarkan itu kepadamu.”