Tidak biasanya Donghyuck kelam begini. Oke benar, Mark tau bahwa tadi pagi Donghyuck sebal kepadanya karena ia telat bangun, namun itu saja kan, tidak ada hal lain yang seharusnya dibawa serius kan?
Selama latihan rutin mereka di sekolah, Donghyuck hanya cemberut. Ia memang terkenal ketus, tapi hari ini sifat ketusnya berada di level yang mengerikan atau bahkan sudah sangat mendekati level galak. Ia terus marah, mengomel hanya karena kesalahan kecil dalam PBB, berteriak kencang seakan ingin menyatakan dominitasnya.
Bahkan ketika jam istirahat, saat Mark hendak mendekat, mengajak Donghyuck berjalan berdua ke belakang untuk membeli minuman, lelaki itu langsung menolak (lebih dramatisnya, ia menolak bukan dengan kata, namun dengan pandangan. Mark yang masih berdiri 20 meter darinya, sama sekali belum mengucapkan ajakannya, sudah merasa merinding melihat tatapan tajam itu). Padahal jam istirahat adalah saat dimana mereka bisa berdua, saat dimana mereka bisa bersenda-gurau melepas penat—juga rindu. Donghyuck biasanya sangat suka saat istirahat ini, dimana mereka bisa bermesraan tanpa ketahuan teman-teman yang lain, dimana Donghyuck bisa menggenggam tangan Mark selama perjalanan mereka menuju kantin, atau berperilaku manja seperti Donghyuck yang biasanya. Namun hari ini aneh, pacar Mark itu malah menghindarinya di saat satu-satunya mereka bisa bermesraan.
Lalu latihan singkat hari ini selesai dengan muka masam Donghyuck terpampang di sepanjang latihan—teman-teman Mark yang lain bahkan sangat ketakutan dengan Donghyuck hari ini.
Ketika berada di parkiran, Mark hendak mengejar Donghyuck, hendak mengajaknya pulang bersama seperti mereka yang biasanya. Namun bukannya kata, “oke, tunggu yang lain pulang dulu.” atau “maaf ya, aku mau pergi sama Jaehyun sebentar.” Donghyuck malah mengabaikan ajakannya, tak bersambut seiring punggung lelaki itu pergi meninggalkan dirinya.
Sebenarnya agak aneh bertanya begini, tapi, Mark salah apa?